Kamis, 09 Maret 2017

PRINSIP DAN KOMPONEN LATIHAN



 PRINSIP DAN KOMPONEN LATIHAN


PRINSIP-PRINSIP LATIHAN

          Prinsip latihan memiliki peranan yang sangat penting bagi atlet dan olahragawan, karena akan mendukung untuk upaya peningkatan kualitas latihan. Prinsip latihan merupakan hal yang harus ditaati atau dilakukan  agar tujuan dari latihan dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Adapun prinsip-prinsip latihan yang dapat dijadikan pedoman dalam proses latihan adalah : 


1. Prinsip individu
    Setiap atlet memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda, sehingga dalam menentukan bebean latihan harus disesuaikan dengan kemampuan setiap individu. untuk menentukan beban latian setiap individu tidak bisa disamakan karena ada perbedaan kemampuan setiap individu merespon bebean latihan yang diberikan. adapun  faktor yang dapat mempengaruhi  perbedaan kemampuan merespon bebean latihan adalah : keturunan/genetika, nitrisi/gizi, waktu istirahat, tingkat kebugaran, rasa sakit, cidera ,motivasi dan lingkungan.

2. Prinsip Adaptasi
Tingkat kecepatan dalam mengadaptasi setiap beban latihan berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. olehkarena itu kecepatan adaptasi beban latihan deipengaruhi beberapa faktor, lama latihan, otot, kualitas olahragawan, dan sistem energi.

3. Prinsip Beban berlebih (overload)
untuk meningaktkan kualitas fisik, latihan yang dilakukan harus melawan beban latihan, yang artinya apabila atlet sudah beradaptasi terhadap beban latihan maka beban latihan selanjutnya harus ditingkatkan kembali. dengan dimikian yang harus dilakuakn harus mencatat dan melakukan tes pada waktu tertentu sebagai dasar kita dan atlet untuk menentukan beban latihan selanjutnya.
ada beberapa cara juga untuk menentukan beban latihan antara lain : dipercepat, diperberat dan diperlama.

4, Prinsip Beban Bersifat Progresif
dalam perinsip ini sangat berkaitan dengan perinsio overload. maka dari itu dengan memberikan beban progresif berarti jugan memberikan beban berlebih. latihan secara progresih harus dilakukan secara ajeg dan berkelanjutan

5. Prinsip Spesifikasi
perinsip ini berarti materi yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan cabang olahraganya. dan ini jugapun ada beberapa yang harus dipertimbangkan: Spesifikasa kebutuhan sistem energi, bentuk latihan, polagerak, dan kelompok otot yang terlibat.

6 Prinsip Bervariasi
proses latihan yang mototon dapat menyebabkan kejenuhan bagi atlet, sehingga mengakibatkan atlet kelelahan baik secara fisik maupun psikis. maka dariitu vasiasi latihan sangat diperlukan dalam proses latihan supaya tidak menimbulkan kejenuhan maupun kelelahan fisik dan psikis terhadap atlet. variasi latihan dapat dilakukan dengan : bentuk/model latihan, sarana dan prasarana, tempat latihan, teman latihan, dan suasana latihan.

7 Prinsip Pemanasan dan pendinginan
   Pemanasan (warming Up)
        secara fisiologis tujuan dari pemanasan adalah untuk menyiapkan kerja sistem tubuh. sedangkan secara psikologisnya adalah untuk meningkatkan konsentrasi, ketegangan mental dan menutunkan tingkat kecemasan.
   
   Inti latihan
   latihan ini merukakan latihan utama yang meliputi latihan fisik teknik taktik dan mental. proporsi pada latihan inti tergantung dari periodisasi latihan. pada periodisasi persiapan lebih dominan kepada kemampuan fisiknya dan pada periodisasi kompetisi lebih di dominasi latihan mental. pedoman menentukan latuhan inti :
      
 8 Latihan suplemen
        latihan ini metupaka latihan tambahan yang diberikan setelah latihan inti selesai dilaksanakan latihan suplemen berisikan tentang bentuk-bentuk  latihan yang perinsik gerakannya menyerupai denga gerak teknik cabang olahraga.

   Penutup (Warming-Down)
         Untuk mengembalikan fungsi tubuh ke arah normal dan menurunkan tingkat stres. rangkaian gerakan yang dapat dilakukan pada saat penenangan adalah aerobik ringan, gerakan yang dilakukan secara kontiyu dan ritmits, joging dan streching.


9 Prinsip Periodisasi
   Perinsip periodisasi latihan merupakan penetapan dan penjabaran dari tujuan latuhan secara                 keseluruhan Sebagai contoh periodisasi tahunan dalam salah satu cabor dikelompokkan menjadi tiga periode periode transisi, periode persiapan dan periode kompetisi.


10 Prinsip Berkebalikan
      atlet yang lama tidak melakukan latihan akan mengalami penurunan kondisi fisik. sebaliknya atlet yang melakukan latihan terlalu banayak dan tidak terprogram akan mengalami over training. demikian pula pada atlet apabila lama tidak melakuakn latihan akan mengalami penurunan kondisi fisik (detraining. untuk itu prinsip progresif harus dilakukan dalam proses latihan.

11 Prinsip Beban Moderat (tidak berlebihan)
       prinsip ini berarti beban latihan yang deberikan harus disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak latih. artinya beban tidak terlalu berat dan ringan sehingga dapat meningkatkan kemampuan fisik sesuai denga tujuan


12 Prinsip Sistematik
     prinsip ini perlu diterapkan dalam proses latihan dikarenakan prestasi olahragawan sifat sementara      dan labil. prinsip sistematik terkait dengan dosis dan skala prioritas dari sasaran latihan.







#SemogaBermanfaat
Sekedar Berbagi Ilmu 


1 komentar:

  1. artikel saudara cukup memberi kontribusi bagi para praktisi yang bergelut dengan aktivitas fisik, seperti pelatih maupun natlet

    BalasHapus