Jumat, 13 Juni 2014

JENIS PENGUNGKIT

Jenis-jenis pengungkit dalam olahraga :

Jenis pengungkit I
            Saat seorang atlit sepakbolaakan menendang bola kea rah gawang. Maka kaki yang akan menendang pasti melakukan gerakan kaki sedikit diangkat. Dan lutut akan sedikit ditekuk kebelakang, maka secara tidak sadar dia akan melakukan gerakan pengungkit I yang terdiri dari :

Gaya –Sumbu – Beban

Gaya    : Biceps Femoris
Sumbu : Sendi Lutut
Beban  : Tungkai Kaki, Tarrus, Matatairus,Phalanges.
Jadi gaya akan dilakukan oleh biceps femoris. Sebagai awalan melakukan tendangan adalah sendi lutut dan yang menjadi beban adalah tungkai kaki sebagai sampai dengan phalanger sebagai daerah yang akan menendang bola.
   

Jenis Pengungkit II
Saat seorang atlit bulutangkis melakukan kuda-kuda saat ia bersiap menerima bola, maka ia akan melakukan gerakan jinjit untuk menghasilkan gerakan labil agar saat ia bergerak menerima bola ia akan lebih cepat melakukan gerakan reflex. Gerak pengungkit ini terdiri dari :

Gaya – Beban – Sumbu

Gaya   : Insertio Gastrocnemius
Sumbu: Ujung Jari Kaki
Beban : Tubuh
Jadi gaya akan dilakukan oleh otot insertion gastrocnemius yang berkontraksi dan bersumbu pada ujung jari kaki untuk menumpu.

Jenis Pengungkit III
Saat seorang atlit renang berada di balok start dan akan bersiap meloncat ke lintasan kolam, maka ia akan membukukkan badan. Pengungkit yang dipakai adalah :

Sumbu – Gaya – Beban

Sumbu : Sendi Panggul
Gaya    : Vagina Musculi recti abdominis lamina anterior(otot perut)
Beban  : Tubuh bagian atas (dada, kepala, leher, tangan)

Jadi saat seorang perenang akan meloncat dan ia membukukkan badan maka pinggul dijadikan sumbu, dan gaya berada pada otot perut yaitu Vagina Musculi recti abdominis lamina anterior dan beban berada tubuh bagian atas(dada, kepala, leher,tangan)

PENGERTIAN DOPING DAN PENYIMPANGAN OLAHRAGA

PENGERTIAN DOPING DAN PENYIMPANGAN OLAHRAGA

Bab 1
Pendahuluan
Sejak dahulu kala manusia telah memakai doping untuk menambah kekuatan badan dan meningkatkan keberanian. Misalnya penduduk Indian di Amerika Tengah dan beberapa suku di Afrika, mereka memakan zat-zat dari tumbuh-tumbuhan liar tertentu atau memakan madu sebelum menghadapi suatu perjalanan jauh, berburu atau berperang. Sejarah doping dalam olahraga dimulai kurang lebih pada abad 19 pada olahraga renang, tetapi yang paling sering dijumpai pemakaian doping ini adalah pada olahraga balap sepeda. Pada waktu itu zat-zat yang populer dipakai adalah caffeine, gula dilarutkan dalam ether, minuman-minuman yang mengandung alkohol, nitroglycerine, heroin dan cocain.
Meski sudah resmi dilarang, banyak atlet yang masih keukeuh memakai doping sebagai shortcut untuk memenangkan pertandingan. Selain itu, doping juga berbahaya bagi kesehatan si atlet sebab dapat menyebabkan timbulnya penyakit, cacat, bahkan kematian. Jadi, keuntungan yang didapat tidaklah seimbang dengan kerugian yang akan diderita bertahun-tahun kemudian. Belum lagi kalau ketahuan, si atlet dan pembinanya harus menanggung rasa malu.
Doping berasal dari kata dope, yakni campuran candu dengan narkotika yang pada awalnya digunakan untuk pacuan kuda di Inggris.
Menurut International Congress of Sport Sciences; Olympiade Tokyo 1964 : Doping adalah pemberian/penggunaan oleh peserta lomba berupa bahan yang asing bagi organisme melalui jalan apa saja atau bahan fisiologis dalam jumlah yang abnor-mal atau diberikan melalui jalan yang abnormal, dengan tujuan meningkatkan prestasi.
Penggunaan obat terlarang atau substan lainnya secara ilegal untuk meningkatkan prestasi atlet. Penggunaan doping menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap olahraga, karena itu pula, penggunaan doping menjatuhkan nilai pedagogi olahraga. Kredibilitas olahraga, kompetisi, dan atlet jatuh di mata masyarakat sebab terjadi penipuan untuk berprestasi, tidak berkat usaha dan dominasi kemampuan yang asli tetapi bantuan dari luar.
Meskipun belum menjadi masalah serius di Indonesia tentang penggunaan doping, tetapi kita wajib mewaspadai masalah itu karena bukan saja menyangkut pengalaman prinsip dan nilai fair play, tetapi juga ikut mempengaruhi masa depan keolahragaan nasional.
Seorang atlet yang melakukan doping secara tidak langsung telah membohongi banyak publik. Apabila ia melakukan doping berarti ia tidak percaya akan kemampuan yang dimilikinya. Ia akan merasa tidak nyaman dan merasa kemampuannya terus menurun apabila tidak mengonsumsi suplemen atau obat-obatan. Atlet yang melakukan doping berarti telah merusak citra olahraga dan tidak menjunjung sportivitas. Apakah kemenangan dengan cara yang tidak jujur rasanya puas dan bangga bila dibandingkan dengan kemenangan yang bersih dan jujur? Atlet yang melakukan doping kurang menyadari akan sportivitas dan tidak menjunjung nilai moral olahraga.
A.    Rumusan Masalah
Pada dasarnya doping merupakan penggunaan obat-obatan yang biasa mendorong kemampuan kita dalam berolahraga, naun itu sedikit manfaat dari penggunaan doping karena penggunaan doping dalam olahraga ternya ta bisa merusak berbagai aspek, bukan hanya kesehatan namun juga sikap sosial seseorang, dan ini besa juga termasuk dalam perilaku penyimpangan dalam olahraga.
        B.     Batasan Masalah
Dengan berbagai masalah yang dicantumkan diata maka mekalah ini dibatasi dengan pembatasan bahasan masalahnya yaitu :
    1.      Pengertian tentang doping dan penyimpangan dalam olahraga
    2.      Obat-obatan atau zat-zat doping
    3.      Dampak negatif dan positif dari doping
    4.      Doping dan penyimpangan dalam olahraga yang bisa merusak berbagai aspek
        C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis bertujuan untuk memberikan informasi tentang apa itu doping dan penyimpangan olahraga dengan tujuan pembaca bisa menentukan sikap dalam berolahraga karena banyak hal yang negatif dalam perilaku doping dan penyimpangan dalam olahraga.




Bab II
Pembahasan

Doping

JENIS OBAT DOPING
Obat-obatan yang dilarang oleh Badan Anti Doping Dunia dalam daftar tahun 2004 dapat dimasukan dalam delapan golongan. Ke delapan golongan tersebut adalah sebagai berikut :
      1)      Stimulants
Stimulan adalah obat yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan kewaspadaan dengan meningkatkan gerak jantung dan pernapasan serta meningkatkan fungsi otak. Dengan berkerja pada sistem saraf pusat, stimulan bisa merangsang tubuh baik secara mental dan fisik. Contohnya adalah adrafinil, kokain, modafinil, pemoline, selegiline Dilarang karena dapat merangsang pikiran atau tubuh, sehingga meningkatkan kinerja dan memberi atlet keuntungan yang tidak adil. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam latihan pada tingkat yang optimal, menekan kelelahan tempur dan nafsu makan.
     2)      Narcotic Analgesics
Analgesik narkotik biasanya mengambil bentuk obat penghilang rasa sakit yang bekerja pada otak dan sumsum tulang belakang untuk mengobati rasa sakit yang terkait dengan stimulus yang menyakitkan. Contohnya buprenorfin, dextromoramide, heroin, morfin, petidin Analgesik narkotik dilarang karena dapat digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri dirasakan dari cedera atau sakit sehingga untuk membantu atlet dalam latihan yang lebih keras dan untuk jangka waktu yang lama. Bahaya dalam hal ini adalah bahwa obat itu hanya menyembunyikan rasa sakit tidak mengobati sakitnya itu sendiri. Akibatnya, atlet mungkin memiliki rasa aman yang palsu, dan dengan terus melatih dan bersaing, resiko kesehatan menjadi meningkat. Oleh karena itu obat ini dilarang digunakan dalam kompetisi.
     3)      Cannabinoids
Cannabinoids adalah bahan kimia psikoaktif berasal dari tanaman ganja yang menyebabkan perasaan relaksasi. Contohnya adalah hashis, minyak hashis, marijuana. Marijuana umumnya tidak dianggap meningkatkan kinerja, tapi dilarang karena penggunaannya merusak citra olahraga. Ada juga faktor keamanan terlibat karena penggunaan ganja dapat melemahkan kemampuan atlet, sehingga mengorbankan keselamatan atlet dan pesaing lainnya. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan waktu pemulihan mereka setelah latihan, meningkatkan denyut jantung mereka, mengurangi kelemahan mereka. Obat ini Dilarang dalam kompetisi
     4)      Anabolic Agents
Anabolik steroid androgenik (AAS) adalah versi sintetis dari hormon testosteron. Testosteron adalah hormon kelamin laki-laki ditemukan dalam jumlah besar pada kebanyakan laki-laki dan di beberapa perempuan. Anabolik steroid androgenik masuk ke dalam salah satu dari dua kategori: 1) steroid eksogen adalah substansi yang tidak mampu diproduksi oleh tubuh secara alami, dan 2) steroidendogen adalah mereka zat yang mampu diproduksi oleh tubuh secara alami. Contoh steroid eksogen adalah drostanolone, metenolone dan oksandrolon, sedangkan contoh steroid endogen adalha androstenediol (andro), dehydroepiandrosterone (DHEA) dan testosterone. Agen anabolik hanya boleh diresepkan untuk penggunaan medis saja. Dilarang karena penggunaan agen anabolik dapat meningkatkan kinerja seorang atlet, memberikan mereka keuntungan yang tidak adil. Kemungkinan lain adalah efek samping yang serius medis bagi pengguna. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan ukuran dan kekuatan otot, mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk pulih setelah latihan,dan untuk melatih lebih keras dan untuk jangka waktu yang lama. Obat ini dilarang di dalam dan di luar kompetisi
    5)      Peptides Hormones
Hormon peptida adalah zat yang diproduksi oleh kelenjar dalam tubuh ,dan setelah beredar melalui darah, dapat mempengaruhi organ-organ dan jaringan lain untuk mengubah fungsi tubuh. Contohnya adalah eritropoietin, hormon pertumbuhan manusia, insulin, corticotrophins Hormon Peptida yang merupakan pelayan pembawa pesan antara organ berbeda, dilarang karena merangsang berbagai fungsi tubuh seperti pertumbuhan, perilaku dan sensitifitas terhadap rasa sakit. Atlet menggunakannya untuk merangsang produksi hormone alami, meningkatkan pertumbuhan otot dan kekuatan, dan meningkatkan produksi sel darah merah yang bisa meningkatkan kemampuan darah untuk membawa oksigen. Obat ini filarang di dalam dan di luar kompetisi
    6)      Beta-2 Agonists
Beta-2 agonis adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati asma dengan relaksasi otot-otot yang mengelilingi jalan napas dan membuka saluran udara.
Contohnya bambuterol hidroklorida, hidroklorida reproterol, hidroklorida tulobuterol. Dilarang karena mereka dapat memberikan keuntungan yang sama dengan Stimulan (no 1) atau, jika diberikan ke dalam aliran darah, memiliki efek anabolic (lihat no 4). Atlet menggunakannya untuk meningkatkan ukuran otot mereka dan mengurangi lemak tubuh. Bila dimasukan melalui mulut atau pun dengan suntikan, Beta-2dapat memiliki efek stimulasi yang kuat. Obat ini dilarang di dalam dan di luar kompetisi
    7)      Masking Agents
Agen masking adalah produk yang berpotensi dapat menyembunyikan keberadaan zat terlarang dalam urin atau sampel lainnya. Contohnya epitestosterone, dekstran, diuretik, probenesid Dilarang karena Masking Agen dapat menyembunyikan keberadaan zat terlarang dalam urin seorang atlet atau sampel lainnya, yang memungkinkan mereka untuk menutupi penggunaan dan memperoleh keunggulan kompetitif yang tidak adil. Atlet memang menggunakannya untuk menyembunyikan penggunaan zat terlarang dalam proses pengujian. Obat ini dilarang di dalam dan di luar kompetisi
    8)      Glucocorticosteroids
Dalam pengobatan konvensional, glukokortikosteroid digunakan terutama sebagai obat anti-inflamasi dan untuk meringankan rasa sakit. Mereka umumnya digunakan untuk mengobati asma, demam, peradangan jaringan dan rheumatoid arthritis.
Contohnya deksametason, flutikason, prednison, triamsinolon asetonid danrofleponide Dilarang karena ketika diberikan secara sistemik (ke dalam darah) glukokortikosteroid dapat menghasilkan perasaan euforia, berpotensi memberikan keuntungan yang tidak adil atlet. Atlet menggunakanya biasanya untuk menutupi rasa sakit yang dirasakan dari cedera dan penyakit. Obat ini dilarang di dalam kompetisi saja.
LARANGAN PENGGUNAAN OBAT DOPING
Banyak organisasi olahraga melarang penggunaan anabolika yang dimuat dalam suatu daftar khusus dengan alasan terutama mengacu pada ancaman kesehatan (gangguan fungsi hati dan tumor hati) atas obat peningkat performa, kesamaan kesempatan bagi semua atlet dan efek olahraga “bersih” (bebas doping) yang patut dicontoh dalam kehidupan umum. Selain obat, bentuk lain dari doping ialah doping darah, baik melalui transfusi darah maupun penggunaan hormon eritropoietin atau steroid anabolik tetrahidrogestrinon.
Atlit yang ketahuan menggunakan doping atas dasar tes urin selalu didiskualifikasi dan didenda berat. Meskipun demikian sampai sekarang masih sering kali dilaporkan terjadinya pelanggaran.
DAMPAK PENGGUNAAN OBAT DOPING
Berikut ini merupakan dampak buruk  atau bahaya doping bagi orang yang mengkonsumsinya :
1.                  Konsumsi obat doping pada atlet dapat meningkatkan prestasi yang melampai batas kemampuan normal. Keadaan ini tidak wajar dan berbahaya, karena rasa letih merupakan peringatan dari tubuh bahwa seseorang tersebut telah sampai batas kemampuannya. Jika dipaksakan bisa menimbulkan “exhaustion” yang membahayakan kesehatan. Overdose dapat berbahaya, dapat menimbulkan kekacauan pikiran, delirium, halusinasi, perilaku ganas, dan juga aritmia jantung yang dapat menimbulkan masalah serius. Untuk mengatasi gejala ini digunakan sedative misalnya diazepam.
2.                  Doping dengan suntikan darah akan menimbulkan reaksi alergi, meningkatnya sirkulasi darah di atas normal, dan mungkin gangguan ginjal. Golongan obat peptide hormonis dan analognya dapat berakibat si atlet menderita sakit kepala, perasaan selalu letih, depresi, pembesaran buah dada pada atlet pria, dan mudah tersinggung.
3.                  Dampak buruk dari suntikan eritropoetin adalah darah menjadi lebih pekat sehingga mudah menggumpal dan memungkinkan terjadinya stroke (pecahnya pembuluh darah di otak).
4.                  Pemakaian deuretika yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan pengeluaran garam mineral yang berlebihan. Sehingga mengakibatkan timbulnya kejang otot, mual, sakit kepala, dan pingsan. Pemakaian yang terlalu sering mungkin akan menyebabkan gangguan ginjal dan jantung.
5.                  Pemakaian obat analgesic pada atlit perempuan berfungsi menghilangkan rasa sakit ketika haid. Namuan dampak buruknya  jika salah memilih obat bisa menyebabkan sulit bernapas, mual, konsentrasi yang hilang, dan mungkin menimbulkan adiksi atau ketagihan.
6.                  Salah satu jenis obat doping yang paling sering digunakan para atlet adalah obat-obatan anabolik, seperti hormon androgenik steorid. Jenis hormon ini punya efek berbahaya, baik bagi atlet pria maupun atlet perempuan karena mengganggu keseimbangan hormon tubuh dan dapat juga meningkatkan risiko terkena penyakit hati dan jantung. Jika atlit wanita mengkonsumsi obat ini, dapat menyebabkan tumbuhnya sifat pria, seperti berkumis, suara berat, dan serak. Selanjutnya, menimbulkan gangguan menstruasi, perubahan pola distribusi pertumbuhan rambut, mengecilkan ukuran buah dada, dan meningkatkan agresivitas. Bagi atlet remaja, penggunaan obat ini dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Dan yang paling mengkhawatirkan adalah pertumbuhannya akan berhenti.
7.                  Beta-blockers membendung penyampaikan rangsangan ke jantung, paru-paru dan aliran darah, memperlambat rata-rata detak jantung. Itu dilarang dalam olahraga seperti panahan dan menyelam karena menghindarkan getaran. Efek merugikan yang terjadi antar alain mimpi buruk, susah tidur, kelelahan, depresi, gula darah rendah dan gagal jantung.
8.                  HGH  atau Human Growth Hormone (hormon pertumbuhan manusia), somatotrophin. menyamai hormon pertumbuhan dalam darah yang dikendalikan oleh mekanisme kompleks yang merangsang pertumbuhan, membantu sintesa protein dan menghancurkan lemak. HGH disalahgunakan oleh saingan untuk merangsang otot dan pertumbuhan jaringan. Efek yang merugikan termasuk kelebihan kadar glukosa, akumulasi cairan, sakit jantung, masalah sendi dan jaringan pengikat, kadar lemak tinggi, lemahnya otot, aktivitas thyroid yang rendah dan cacat.
KASUS OBAT DOPING
Tidak sedikit atlit yang terkenal karena penggunaan obat doping dalam pertandingan, Seperti peraih medalis emas dari Kanada Ben Johnson, olahragawan Rusia Anton Galkin, pelontar peluru Irina Korzhanenko, petinju dari  Kenya David Munyasia, pemain sepak bola Diego Armando Maradona dan Claudio dari Argentina, Rodrigo Lara, Paulo César Chávez, Aarón Galindo dan Salvador Carmona dari Meksiko, Clarence Acuña dan Fabián Guevara dari Chili, Josep Guardiola dari Spanyol, petenis Petr Korda, olahragawan Maroko Yunus al-’Ainawi, Bohdan Ulihrach dari Republik Ceko, Guillermo Coria, Mariano Puerta, Juan Ignacio Chela, Guillermo Cañas, Martín Rodríguez dan Mariano Hood dari Argentina, Viktor Chisleann dari Moldavia serta pembalap sepeda Roberto Heras dan Tyler Hamilton.




Penyimpangan Olahraga
Penyimpangan dalam olahraga sangat mempengaruhi kehidupan kita karena penyimpangan dalam olahraga dapat mempengaruhi gagasan dan ide kita tentang ketidak adilan antara kelas, ras dan etnisitas kerja dan prestasi dalam berolahraga. Olahraga sangat berkaitan dengan hubungan sosial dan  masyarakat olahraga berkaitan dengan ruang-ruang kehidupan sosial didalam masyarakat (seperti pendidikan, politik, ekonomi, media, dan agama).

Pembahasan Doping dan Penyimpangan Sosial

Doping dan penyimpangan olahraga merupakan hal yang saling berkaitan satu sama lain, karena doping termasuk dalam salah satu perilaku penyimpangan dalam olahraga selain dari perilaku kekerasan, kecurangan, dan lain-lain.
Pada dasarnya manusia mempunyai kedudukan yang sangat potensial untuk dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan dan masyarakatnya. Dengan demikian manusia mempunyai kesempatan yang luas untuk menciptakan pranata sosial di lingkunanya sambil berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Untuk dapat tercapai pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang antara lain terdiri atas pemenuhan kebutuhan fisik, kebutuhan akan rasa aman, dan usaha untuk menikmati kebahagian dan kesejahteraan. Sedangkan olahraga memberikan manfaat yang besar dalam pencapaian manusia yang sehat mencakup fisik, mental, dan sosial.
Sesuai dengan pengertian doping dan penyimpangan diatas maka dapat merusak kebutuhan dasar manusia seperti kebutuhan fisik, rasa aman, dan kebahagiaan penyimpangan dalam olahraga pun dapat merusak manfaat yang diberikan oleh olahraga itu sendiri, karena di dalam olahraga memberikan manfaat antara lain :
1   .      Manusia hidup yang sehat
2   .      Pengembangan Mental yang baik
3   .      Serta memberikan pembinaan sikap sosial yang baik
Jelas disampaikan diatas tentang manfaat yang diberikan oleh olahraga untuk kehidupan manusia. Dengan adanya perilaku penyimpangan olahraga maka otomatis perilaku penyimpangan dapat merusak manfaat yang diberikan oleh olahraga seperti :
1.      Merusak kesehatan
Merusak kesehatan adalah pada dasarnya olahraga dapat memberikan manusia kehidupan yang sehat tetapi dengan adanya perilaku doping yang pada akhirnya bisa merusak kesehatan maka perilaku doping pun merupakan hal yang tidak diperolehkan dalam olahraga. Dan dengan adanya perilaku doping ini maka bertolak belakang dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan, dalam Bab 1 pasal 2 menyatakan yang dimaksud sehat adalah meliputi sehat badan, rohani (mental) dan sosial.

2.      Merusak pengembangan mental
Merusak pengembangan mental adalah penggunaan doping secara sering atau berulang-ulang sehingga mengakibatkan penggunanya mengalami timbul kejang otot,mual,sakit kepala,detak jantung tidak normal,dan dehidrasi. Akan tetapi ketika atlet memakai doping untuk menambah power maka atlet tersebut juga memiliki rasa percaya diri yang lebih ketika mengikuti ajang perlombaan, namun sebaliknya ketika atlet tidak menggunakan doping maka rasa percaya diri akan hilang, inilah yang di namakan merusak pengembangan mental.
3.      Merusak sikap sosial
Merusak sikap sosial adalah prilaku penyimpangan yang dapat merusak sikap sosial dalam kegiatan olahraga maupun lingkungan masyarakat, seperti :
a.       Tidak menghargai dan tidak bersedia kerjasama dengan orang lain
b.      Tidak  mau menghargai orang lain
c.       Sulit dengan hadirnya orang baru di sekitar
d.      Acuh terhadap peraturan yang ada













Bab III

A.    Kesimpulan
Doping dan peyimpangan olahraga adalah perilaku yang tidak sesuai dengan etika dalam berolahraga dan merusak manfaat yang dihasilkan dari olahraga itu sendiri. Maka dari itu perilaku doping dan penyimpangan olahraga harus dihilangkan dalam olahraga supaya kita dapat memperoleh manfaat dari olahraga tersebut secara utuh.

B.     Saran
Dengan ditulisnya makalah ini maka diharapkan makalah ini bisa memberikan gambaran kepada pelaku olahraga tidak hanya memikirkan prestasi semata tetapi harus mengdepankan aspek-aspek lainya juga seperti kesehatan dan sikap sosial. Harapan penulis adalah supaya perilaku-prilaku yang sering bersifat menyimpang dalam olahraga dapat teratasi atau berkurang dalam olahraga.





Sumber Referensi :
Sumaryanto.(2002). Sosiologi Olahraga. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
http://makalah7u.blogspot.com/2012/11/makalah-doping.html
http://alfitriyansyah.blogspot.com/2011/05/penyimpangan-dan-kekerasan-dalam.html

GAYA MENGAJAR

GAYA MENGAJAR

Gaya Inklusi

1. Sasaran : Siswa dapat melakukan dan menguasai teknik sepak kuda dalam permainan sepak takraw

2. Isi atau Prosedur:
A. Pra Pertemuan
- Guru membariskan siswa menjadi dua bersaf.
- Guru menjelaskan materi yang akan dilaksanakan, yaitu sepak kuda pada sepak takraw.
- Guru menyampaikan tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa.
- Guru membagikan lembaran tugas kepada siswa.

B. Pertemuan
- Siswa melakukan latihan sepak kuda seperti yang diperintahkan melalui kertas tugas yang diberikan oleh guru.
- Siswa melakukan sepak kuda dengan memilih sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.
- Siswa menentukan sendiri untuk mengulang latihan dan siswa boleh mencoba untuk tugas berikutnya.
- Guru mengamati kegiatan berlangsung secara individual.

C. Pasca pertemuan
- Siswa berkumpul kembali.
- Siswa mengidentifikasi kemampuan mereka masing-masing.
- Pembelajaran ditutup.




KISI-KISI PEMBELAJARAN

Nama tugas : Sepak Kuda
Mengidentifikasi rentangan tugas.
No Faktor-faktor Rentangan
1. Jumlah ulangan 2-5 kali
2. Waktu 30 detik, 45 detik, 60 detik
3. Ketinggian sepakan - di bawah lutut
- setinggi lutut
- di atas lutut
4. Arah sepakan - bebas, tidak tegak lurus
- tegak lurus
- tegak lurus, bola bergulir tenang
5. Jumlah sepakan 10-60 sepakan
6. Posisi badan - berpindah-pindah
- tidak keluar dari kotak
7. Tungkai yang digunakan - kanan saja
- kiri saja

GAYA INKLUSI
Gaya inklusi/cakupan pada prinsipnya adalah memberikan bentuk tugas yang sama dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Guru menentukan tugas pembelajaran yang memiliki target/kriteria yang berbeda kesulitannya& siswa diberi keleluasaan untuk menentukan tugas apa yang sesuai dengan kemampuannya. Metode mengajar inklusi memperkenalkan beberapa tingkat tugas. Dalam metode ini siswa didorong untuk menentukan tingkat penampilannya.

Tujuan gaya inklusi/cakupan:
  1. Melibatkan semua siswa
  2. Penyesuaian terhadap perbedaan individu
  3. Memberi kesempatan untuk memulai pada tingkat kemampuan sendiri
  4. Memberi kesempatan untuk mulai kerja dengan tugas-tugas yang ringan ke berat, sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
  5. Belajar melihat hubungan antara kemampuan merasa dengan tugas apa yang dapat dilakukan oleh siswa
  6. Individualisasi dimungkinkan, karena memilih diantara alternatif tingkat tugas yang telah disediakan

Peranan Guru :
  • Membuat keputusan pada pra pertemuan
  • Harus merencanakan seperangkat tugas-tugas dalam berbagai tingkat kesulitan yang disesuaikan dengan perbedaan individu dan yang memungkinkan siswa untuk beranjak dari tugas yang mudah ke tugas yang sulit.






Keputusan-keputusan Siswa:
a. Memilih tugas-tugas yang tersedia
b. Melakukan penafsiran sendiri dan memilih tugas awalnya
c. Siswa mencoba tugasnya
d. Siswa menentukan untuk mengulang, memilih tugas yang lebih sulit atau lebih mudah, berdasarkan hasil tugas awal
e. Mencoba tugas berikutnya
f. Siswa menilai/menaksir hasil-hasilnya
g. Prosesnya dilanjutkan
Contoh dari metode inklusi dapat dilihat dari penggunaan tali untuk melompat. Jika tali dipentangkan setinggi 1 meter dari tanah, dan setiap siswa diminta untuk melompatinya, semua siswa akan berhasil. Akan tetapi keberhasilan tidak diperoleh semua siswa dengan tingkat kesulitan yang sama. Sebagian siswa akan melompatinya dengan mudah, sedangkan sebagian lagi harus mengerahkan kemampuannya untuk melompati tali. Jika ketinggian tali dinaikkan, kesulitan dalam tugas akan meningkat dan akhirnya akan menyebabkan makis sedikit jumlah siswa yang akan berhasil melompatinya. Ini berarti kita memberikan standar bagi setiap siswa dan banyak siswa yang akan dikeluarkan dengan menaikkan tingkat kesulitan dalam tugas.
Sekarang, jika tali direntangkan miring dan para siswa diperintahkan untuk melompat, para siswa akan menyebar sepanjang tali pada berbagai ketinggian. Hal ini akan memungkinkan untuk melibatkan para siswa dengan berbagai tingkat kemampuannya.. ini juga akan memungkinkan para siswa untuk memilih dimana dia akan memulai tugasnya.
Pelaksanaan Metode Inklusi
  • Menjelaskan metode ini kepada siswa. Satu demonstrasi dengan menggunakan tali yang miring akan memberikan ilustrasi yang sagat bagus.
  • Siswa disuruh memulai
  • Amati dan memberi waktu bagi siswa untuk melakukan metode ini
  • Memberi umpan balik kepada siswa tentang peranan siswa dalam pengambilan keputusan dalam pengambilan keputusan memilih tugas-tugas :
-         Tanyakan bagaimana mereka memilih tugas-tugas
-         Fokuskan perhatian-pada penggunaan umpan balik yang netral, agar siswa mengambil keputusan mengenai taraf tugas yang sesuai dengan kemampuannya.
-         Amati kesalahan-kesalahan dalam penampilan siswa dan kriteria yang menyangkut penampilan dalam tugasnya.
IMPIKASI GAYA INKLUSI
ü      Siswa dapat terlayani dengan perbedaan individu. Salah satu keuntungan yang sangat penting dari metode ini adalah memperhatikan perbedaan individu dan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan untuk maju dan berhasil.
ü      Adanya perbedaan antara pengetahuan yang dimiliki siswa dengan kenyataan yang ada. Memungkinkan siswa untuk melihat ketidak sesuaian antara aspirasi atau pengetahuan mereka dengan kenyataan. Mereka akan belajar untuk mengurangi kesenjangan antara kedua hal ini.
ü      Fokus perhatian ke individu siswa. Fokus perhatian ditujukan kepada individu dan apa yang dia dapat lakukan dari pada membandingkannya dengan orang lain.
ü      Siswa membandingkan konsep mereka sendiri yang berkaitan dengan penampilan fisik.


Memilih Dan Merancang Pokok Bahasan
  • Konsep tentang tingkat kesulitan. Tugas-tugas yang dipilih harus dimulai dari yang sederhana ke yanglebih unik, dengan tiap tugas mempunyai tingkat kesulitan yang ditambahkan.
  • Jika kita menggunakan menembak dalam bola basket sebagai contoh dari beberapa faktor yang mempengaruhi kesulitan adalah :
ü      Rentangan jarak dari minimum ke maksimum
ü      Tingginya basket
ü      Ukuran lingkaran dan ukuran bola
ü      Sudut tembakan, dll.

KERTAS TUGAS GAYA INKLUSI

Nama   : Radiansah
Nim      : 11601244o61
Kls       : pjkr d
KERTAS TUGAS
GAYA INKLUSI
Nama pelaku    :
NIM                :
Materi              : passing bawah
Petunjuk
  1. pilihlah bentuk latihan pasing bawah yang tersedia dengan kemanpuan anda.
  2. setelah anda bisa melakukan `5 kali pada level 1 atau yang lain dapat diteruskan ke level yang lebih tinggi.
Petunjuk khusus:
  1. pada level 1, gerakan pasing hanya dilakukan sendiri (individu).
  2. pada level 2, gerakan pasing dilakukan berpasangan dengan teman satunya.
  3. pada level 3, gerakan pasing dikontrol sekali seperti level 1 baru dipasing keteman pasangannya.
  4.  
Materi
Tugas
Level 1
Level 2
Level 3
Gerak dasar pasing bawah
Jumlah
1, 2, 3….,9,10
-pasing bawah dengan dilakukan sendiri
-pasing bawah dengan berpasangan
-pasing bawah dengan berpasangan, sebelum memasing ketemennya dikontrol 1 kali baru dipasing ke teman pasangannya

 B. GAYA LATIHAN (PRACTICE STYLE) Siswa diberikan waktu untuk melaksanakan tugas secara perorangan Guru memberi umpan balik kepada semua siswa secara perorangan
ANATOMI GAYA LATIHAN PRA PERTEMUAN : KEPUTUSAN GURU DALAM PERTEMUAN: KEPUTUSAN SISWA PASCA PERTEMUAN: KEPUTUSAN GURU SASARAN GAYA LATIHAN
Berlatih tugas-tugas yg telah diberikan sebagaimana yg telah didemonstrasikan dg jelas Memperagakan tugas yg diberikan Lamanya latihan berkaitan dg kecakapan penampilan Memiliki pengalaman dan penampilan tentang hasil (balikan) yg diberikan guru
PERANAN GURU DAN SISWA PERANAN SISWA (SISWA MEMBUAT KEP. SELAMA PERTEMUAN BERLANGSUNG):
a. sikap (postur) b. tempat c. urutan pelaksanaan tugas d. waktu untuk memulai tugas e. kecepatan irama f. waktu berhenti g. waktu sela diantara tugas h. memprakarsai pertanyaan-pertanyaan
2. PERANAN GURU SBB.: Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri Memberi balikan secara individual Meningkatkan interaksi kpd. individu Memberi kesempatan kpd siswa dalam penyesuaian diri
IMPLIKASI GAYA LATIHAN Mengenal/mengetahui yg diharapkan dari kelas Menerima pemberian tugas Membuat keputusan sambil menjalankan tugas Menerima balikan Membuat keputusan pd pertemuan Siklus kegiatannya:
a. penyampaian tugas oleh guru b. pelaksanaan tugas oleh siswa c. pengamatan dan penilaian oleh guru (balikan) 7. Peranan baru siswa, keputusan dan peranan guru harus dijelaskan di kelas: a. siswa perlu memahami peranannya b. diusahakan agar siswa senang c. gaya latihan dilakukan secara bertahap
PEMILIHAN MATERI PEMBELAJARAN
Tugas-tugas dpt dilaksanakan dg gaya tsb. Dpt. dinilai dg kriteria benar atau salah dan pengetahuan tentang hasil-hasil
MERENCANAKAN PEMBELAJARAN DG GAYA LATIHAN
Lembaran tugas dibuat minimal seminggu sebelum pembelajaran berlangsung. Lembaran tugas berfungsi: a. membantu siswa utk mengingat b. mengurangi pengulangan oleh guru c. agar siswa bertanggung jawab belajar d. utk mencatat kemajuan siswa e. mengurangi kesempatan mengabaikan 2. Desain lembaran tugas: a. berisi keterangan yg diperlukan b. merinci tugas-tugas khusus c. menyatakan banyaknya tugas: 1) ulangan 2) jarak 3) lamanya d. memberi arah bagi siswa dalam melaksanakan tugas e. kriteria yg didasarkan atas hasil yg dpt diketahui dan dilihat oleh siswa
CONTOH LEMBARAN TUGAS
Nama : …………………….
Kelas : ……..
Tgl. : ……..
Mata Pel. : …….
Perintah utk. Siswa …………………………………
2.      Gaya B: Latihan (Practice).
Dalam gaya ini siswa diberikan waktu untuk melaksanakan tugas secara perorangan, sedangkan guru memberi umpan balik kepada semua siswa secara perorangan. Disini guru bertanggung jawab menentukan tujuan pengajaran, memilih aktivitas dan menetapkan tata urut kegiatan untuk mencapai tujuan pengajaran. Gaya latihan sangat sesuai untuk pembelajaran dalam penguasaan teknik dasar. Di dalam gaya tugas ini siswa ikut serta menentukan cepat lambatnya tempo belajar, maksudnya guru memberikan keleluasaan bagi setiap siswa untuk menentukan sendiri kecepatan belajar dan kemajuan belajarnya. Dalam gaya ini, guru tidak menghiraukan bagaimana kelas organisasi, atau apakah siswa melakukan tugas itu secara serempak atau tidak karena hal itu tidak begitu penting baginya. Tugas dapat disampaikan secara lisan atau tulisan. Siswa melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya dan dia juga dapat dibantu oleh temannya, atau tugas itu dilaksanakan dalam sebuah kelompok kecil.
Ciri Ciri Gaya Latihan
·                  Rumusan tujuan, pemilihan aktifitas belajar dan urutan kegiatan belajar ditentukan oleh guru.
·                  Siswa hanya diberi kebebasan dalam menentukan tempo latihan
Penerapan Gaya Latihan
·                  Tugas diberikan secara lisan atau tulisan
·                  Tugas lisan atau tulisan dibuat secara jelas dan singkat
·                  Siswa melakukan tugas dengan kemampuannya
Kekurangan dan Kelebihan Gaya Latihan
a) Kekurangan
·                  Kurang mengembangkan kreatifitas
·                  Tugas yang kurang jelas dan terlalu panjang dapat menimbulkan lupa
·                  Bagi sebagian anak dapat menghindari dari tugas yang sebenarnya
b) Kelebihan
·                  Guru dapat memberikan umpan balik secara individual
·                  Dapat mengembangkan rasa tanggung jawab
         GAYA MENGAJAR DIVERGEN
Gaya mengajar Divergen merupakan suatu bentuk pemecahan masalah. Dalam gaya ini siswa memperoleh kesempatan untuk mengambil keputusan mengenai suatu tugas yang khusus di dalam pokok bahasan. Gaya ini memungkinkan jawaban-jawaban pilihan. Ini berbeda dengan gaya Penemuan Terpimpin, yang pertanyaan-pertanyaannya disusun untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang konvergen.
Gaya ini disusun sedemikian rupa sehingga suatu masalah pertanyaan atau situasi yang dihadapkan kepada siswa akan memerlukan pemecahan. Rancangan-rancangan yang diberikan akan membimbing siswa untuk memenuhi pemecahan atau jawaban secara individual.


GAYA MENGAJAR DIVERGEN
LEMBAR TUGAS
Sekolah : SMP
Materi Pembelajaran : Permainan Softball
Petunjuk :
Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kemampuan anda dan anda harus melakukan gerakan seperti jawaban yang dikerjakan.



Materi  :
TUGAS
JAWABAN
      1.      Bagaimana cara melempar bola ke teman pada permainan softball? Dan lakukan !



Nama siswa     :
No Absen        :
Kelas               :


Gaya Mengajar Komando

PENERAPAN GAYA MENGAJAR KOMANDO DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

Dalam gaya komando ini guru penjas harus aktif karena penjelasan, penyampaian materi diberikan oleh guru penjas itu sendiri. Dalam gaya komando dari pra pertemuan, saat pertemuan dan pasca pertemuan keputusan semua diambil oleh guru penjas.
Penerapan gaya mengajar komando dalam pembelajaran penjasorkes :
Kelas/semester            : I / I
Waktu                         :            2 x 30 menit
                                      Standar Kompetensi   : Mempraktikkan gerak dasar ke dalam aktivitas jasmani dan nilai yang terkandung di dalamnya
                                        Kompetensi Dasar    :Mempraktekkan gerak dasar menangkap objek berbagai ukuran dalam permainan seederhana dan kerjasama, toleransi, kejujuran, dan tanggung jawab
Indikator                     : Melempar/melambungkanbola ke berbagai arah
Materi                         : Gerak dasar manipulatif

Pra Pembelajaran
 ² Guru membuat rancangan pembelajaran
Saat Pembelajaran
 ² Pendahuluan
 §  Guru menyiapkan siswa
 §  Guru memimpin berdo’a
 §  Guru memberikan pengarahan tentang materi yang akan di ajarkan
 §  Guru memimpin pemanasan
 ² Inti
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa.
Masing-masing kelompok di suruh berbaris berbanjar, guru memberikan contoh bentuk barisan yang benar.
Guru memberikan contoh dan instruksi gerakan kemudian siswa melakukan gerakan tersebut. Siswa membawa bola dan berlari ke depan ke arah bendera, kemudian berbalik arah dan mengoper bola ke teman kelompoknya. Gerakan tersebut diteruskan sampai semua kelompok melakukan semua. Setelah selesai guru memberi reward kepada kelompok yang berhasil menyelesaikan paling cepat,dan memberikan punishment kepada kelompok yang paling lambat sesuai kesepakatan yang telah disampaikan di sesi pendahuluan.
Guru mengoreksi gerakan yang salah kemudian memberi contoh yang benar dan menyuruh siswa memperbaiki gerakan pada kesempatan berikutnya. masing-masing siswa mengambil posisi kangkang dengan jarak antar siswa satu setengah lengan. Siswa paling belakang membawa bola dengan berlari zig-zag melewati teman satu kelompoknya, setelah sampai depan kemudian menggelindingkan bola melalui sela-sela kaki teman satu kelompoknya. Siswa paling belakang menangkap bola kemudian melakukan gerakan sesuai siswa pertama, gerakan tersebut dilakukan sampai seluruh anggota kelompok melakukan semua.
Guru mengoreksi gerakan yang salah kemudian memberi contoh yang benar dan menyuruh siswa memperbaiki gerakan pada kesempatan berikutnya.
 ² Penutup
 §  Guru memberikan evaluasi terhadap gerakan siswa
 §  Membetulkan gerakan yang salah dengan memberi contoh gerakan yang benar
 §  Guru memberi motivasi kepada siswa agar lebih semangat dalam belajardan berlatih

 Pasca Pembelajaran
 §  Guru melakukan penilaian atas proses pembelajaran yang telah berlangsung, kemudian menyiapkan remidial dan pengayaan kepada siswa.


GAYA MENGAJAR KOVERGEN


KERTAS TUGAS
GAYA PENEMUAN TERPIMPIN
(KONVERGEN)

Nama Pelaku   :
Kelas               : D
Materi              : Tehnik dasar umpan lambung dengan kura-kura kaki dalam sepak bola
Petunjuk :
1 .      Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kemampuan anda.
2 .     Jawablah pertanyaan yang ada di bawah ini dengan harus mengerjakan jawaban secara fisik atau dengan       mempraktekannya. Dengan demikian siswa harus melakukan gerakan sebagai jawabanya














Materi :
Tugas
Jawaban
     Bagaimana posisi kaki saat melakukan umpan lambung dengan kura-kura kaki yang benar pada gerak dasar sepak bola?

     Bagaimana posisi tubuh saat melakukan umpan lambung dengan kura-kura kaki dalam gerak dasar sepak bola ?

       Bagaimana posisi kaki setelah menendang bola?


GAYA MENGAJAR KONVERGEN

LEMBAR TUGAS
GAYA PENEMUAN TERPIMPIN
(KONVERGEN)

Nama Pelaku   :
Kelas               :
Materi              : Teknik passing dalam sepak bola menggunakan kaki bagian dalam.

Petunjuk :
1   .      Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kemampuan anda.
2   .      Jawablah pertanyaan yang ada di bawah ini dengan harus mengerjakan jawaban secara fisik atau dengan mempraktekannya. Dengan demikian siswa harus melakukan gerakan sebagai jawabanya




      Materi: Cara passing dalam gerak dasar sepak bola.


1 . Bagaimana posisi kaki saat melakukan passing dengan kaki bagian dalam pada gerak dasar sepak bola?
2 . Bagaimana posisi tubuh saat melakukan passing dengan kaki bagian dalam pada gerak dasar sepak bola ?
3 . Bagaimana posisi kaki setelah menendang bola?





 Gaya Mengajar Resiprokal

Kertas Tugas
GAYA RESIPROKAL

Nama Pelaku                           :Radiansah
Kelas                                       :
Materi                                      : Umpan lambung dengan kura-kura kaki

No
GAMBAR
TUGAS / KRITERIA
Pelaku
Pelaku II
Ya
Tidak
Ya
Tidak
1
Siswa dibariskan menjadi dua saf dan kemudian melakukan umpan lambung secara bergantian.
-          Sikap awal, berdiri dengan posisi kanan di depan
-          Saat mengambil awalan tendangan, pandangan focus pada bola
-          Bola harus ditendang dengan kura-kura kaki, tempat tali sepatu berada
2
-          Saat akan menendang pandangan lurus kedepan atau melihat teman yang akan di umpani bola
-          Kaki sebagai tumpuan ada di samping agak belakang bola
-          Posisi kaki yang terkuat dijadikan tumpuan
3
-          Ayunkan kaki yang digunakan untuk menendang dengan lembut
-          Arahkan ujung kaki ke bawah
4
-          Arahkan kaki untuk menendang tangah bola bagian bawah supaya bola melambung
-          Pusatkan pandangan ke teman yang akan di umpan
5
-          Setelah menendang bola, kaki harus mengikuti arah bola dan bergerak agak menyamping
-          Tendangan yang didapat bola akan melambung
6
-          Sikap akhir, kaki yang digunakan untuk menendang berada didepan sebagai tumpuan
-          Berlatihlah melakukan umpan ini dengan kekuatan yang berbeda.


Nama Pengamat          : ………………….
NIM                            : …………………